Monstro De Bangkok menjadi titik sorot baru bagi para pegiat skateboarding dan penggemar budaya jalanan. Dalam perjalanan film dokumenter dan tur skate yang dilakukan oleh tim internasional, proyek Monstro De Bangkok ini menghadirkan pengalaman berbeda di ibu kota Thailand—menggabungkan tantangan urban, kolaborasi lintas budaya, serta lanskap kota yang jarang dijelajahi. Tulisan ini akan mengulas bagaimana Monstro De Bangkok muncul, mengapa ia signifikan, dan apa artinya bagi dunia skating dan budaya street di Thailand.
Apa itu Monstro De Bangkok?
Monstro De Bangkok adalah judul episode ke-empat dari seri skate “Monstro” yang dibuat oleh skater internasional seperti Rémi Luciani, Leo Valls, Ben Koppl, dan Charles Myatt.
Istilah “Monstro” sendiri diambil dari bahasa Portugis Brasil “Monstro de Rua” yang berarti “monster jalanan” — sebuah ungkapan candaan yang kemudian dikembangkan sebagai judul proyek perjalanan skate ke kota-kota seperti Rio, Tokyo, dan kini Bangkok.
Episode ini merekam eksplorasi mereka selama di Bangkok, Thailand, dengan menyoroti spot-spot skate jalanan yang jarang disentuh, kondisi cuaca, budaya lokal, hingga tantangan yang ditemui selama syuting.
Mengapa Monstro De Bangkok penting dalam dunia skate?
Menyoroti potensi skate jalanan di Bangkok
Dalam proyek ini, Monstro De Bangkok membantu membuka mata banyak skater dan penggiat youth culture tentang potensi skating di Bangkok—baik dalam hal jumlah spot maupun keberagaman situasi urban yang bisa dijelajahi. Misalnya, Luciani mencatat bahwa sisi jalanan Thailand memiliki “potensi street skating yang solid” meskipun banyak tantangan seperti trotoar yang rusak, ubin tak rata, dan lalu lintas kota yang padat.
Selain itu, daftar “10 Important Skateboard Spots in Bangkok” mencatat lokasi-lokasi seperti Lumphini Park, Ratchadamnoen Avenue dan The Jam Factory yang menjadi favorit skater untuk eksplorasi.
Budaya lintas negara dan kolaborasi
Proyek Monstro De Bangkok tidak hanya soal skating, tetapi juga soal pertemuan berbagai skater, fotografer, lokal Thai dan ekspat. Dalam wawancara, Luciani menyebut bahwa mereka bertemu dengan skater lokal seperti Youree Park (Korea Selatan) dan Mark Atipat (Thailand) yang membantu akses spot dan koneksi ke komunitas skate setempat.
Kolaborasi lintas budaya seperti ini memperkuat nilai bahwa skating jalanan adalah “bahasa universal” yang menembus batas nasional dan budaya.
Tantangan nyata—tingkat lanjut
Bukan hanya soal kegiatan santai. Luciani menyebut bahwa banyak sesi dilakukan larut malam hingga dini hari, sering berhadapan dengan keamanan, pengusiran dari spot, hingga kejar-kejaran dengan sekuriti.
Hal ini menunjukkan bahwa Monstro De Bangkok bukan sekadar tur pariwisata skate, melainkan eksperimen nyata dalam kondisi ekstrem—yang memberikan hasil video dan klip trik yang lebih autentik dan menantang.
Bagaimana Monstro De Bangkok dilaksanakan?
Waktu dan kondisi cuaca
Tim melakukan perjalanan sekitar Januari hingga Februari 2025, ketika musim kemarau di Thailand masih berlangsung—menyediakan kondisi cuaca hampir tanpa hujan selama 55 hari.
Memilih musim yang tepat sangat penting karena kebanyakan waktu di Thailand berada di musim hujan, yang akan sangat menghambat kegiatan skating outdoor.
Riset spot dan logistik
Luciani melakukan riset awal menggunakan Google Street View dan menandai sekitar 40 pin spot sebelum keberangkatan, dan menemukan tambahan lebih dari 30 spot asli di lapangan.
Dari sisi transportasi, mereka menggunakan angkutan umum seperti BTS Skytrain dan MRT Bangkok dan layanan ride-hailing grab (setara Uber) untuk berpindah dari satu spot ke spot lain di malam hari.
Hal ini penting karena spot sering tersebar dan lalu lintas Bangkok dikenal padat—jadi logistik menjadi elemen utama.
Spot khusus di luar pusat kota
Meski banyak spot berada di pusat Bangkok, ada pula sesi yang dilakukan di lokasi luar kota seperti Bang Saen (sekitar 1 jam dari pusat) dan area remote lainnya untuk klip-klip terakhir tim.
Dengan demikian, Monstro De Bangkok memberi gambaran luas: bukan hanya pusat kota, namun juga area pinggiran yang sering terabaikan.
Spot-spot skate menarik yang direkam dalam Monstro De Bangkok
The Jam Factory
Keunggulannya termasuk permukaan yang halus, suasana santai dan komunitas skate yang ramah—ideal untuk sesi street dan park skating.
Lumpini Park
Sebagai salah satu taman tertua di Bangkok, Lumpini Park menawarkan jalur panjang dan halus yang cocok untuk cruising atau latihan trik dasar.
Meskipun bukan spot hardcore, lokasi ini memberikan alternatif santai di tengah kota besar yang sering macet.
Ratchadamnoen Avenue
Jalan yang ikonik dengan arsitektur megah dan trotoar yang relatif ringan lalu lintasnya menjadi lokasi menarik untuk skate jalanan di Bangkok.
Area ini cocok untuk skater tingkat menengah hingga lanjut yang ingin mengeksplorasi trik di lingkungan urban yang inspiratif.
Budaya dan Komunitas di Balik Monstro De Bangkok
Komunitas lokal yang terbuka
Dalam liputan tentang scene skate bawah tanah Bangkok, disebutkan bahwa skater lokal sangat ramah dan cenderung tidak memiliki ego yang besar dibanding skater di beberapa negara lain.
Hal ini memungkinkan skater internasional untuk lebih mudah masuk ke jaringan lokal, berbagi pengalaman, dan membangun koneksi yang autentik.
Interaksi budaya dan tantangan sosial
Skating di Thailand bukan hanya soal trik, tapi juga soal adaptasi—baik cuaca, kondisi kota, hingga norma sosial. Luciani mengungkap bahwa toleransi terhadap panas dan kelembapan menjadi tantangan utama.
Selain itu, kondisi urban seperti trotoar rusak, pengawasan keamanan yang ketat, hingga spot yang “terlarang” menjadi bagian dari cerita. Ini menciptakan narasi yang lebih dari sekadar “skate dan rekam”.
Dokumentasi dan eksposur global
Dengan rilis video Monstro De Bangkok dan liputan media skate internasional, proyek ini membantu mengangkat scene Bangkok ke panggung global. Hal ini penting karena seringkali kota-kota Asia Tenggara terabaikan dalam narasi utama dunia skate.
Sebagai contoh, foto-serta artikelnya telah memberikan spotlight ke komunitas yang selama ini lebih tersembunyi.
Apa yang bisa dipelajari para skater dan pelancong dari Monstro De Bangkok?
Pilih Waktu yang Tepat
Jika Anda berencana melakukan tur skate di Bangkok, penting memperhatikan musim. Tim Monstro De Bangkok memilih periode Januari-Februari ketika cuaca relatif lebih kering.
Menghindari musim hujan akan sangat membantu untuk kelancaran sesi outdoor.
Riset Spot dan Koneksi Lokal
Lakukan riset awal melalui Google Street View atau forum skate, kemudian jalin koneksi dengan komunitas lokal. Seperti yang dilakukan tim dengan memetakan +40 spot dan bertemu skater lokal.
Dengan demikian, Anda bisa bekerja lebih efisien dan punya akses ke spot yang mungkin tak terduga.
Siapkan Logistik Malam dan Transportasi
Karena banyak sesi dilakukan larut malam, menggunakan transportasi publik atau ride-hailing sangat membantu. Tim menggunakan BTS, MRT, dan Grab untuk berpindah spot di malam hari.
Pastikan juga membawa peralatan ekstra (kamera tahan kelembapan, board cadangan, pakaian ringan) karena kondisi Bangkok bisa keras bagi skater penjelajah.
Hormati Komunitas Lokal & Budaya
Meski skating adalah aktivitas bebas, penting menghormati norma lokal—baik soal tempat, keamanan, atau interaksi dengan masyarakat sekitar.
Tim Monstro De Bangkok menyebut bahwa banyak spot yang secara teknis “terlarang” atau berada di ruang publik swasta, sehingga diperlukan kesadaran lebih.
Dengan sikap yang tepat, Anda dapat membangun relasi baik dan bahkan mendapatkan peluang kolaborasi atau dokumentasi yang lebih baik.
Tantangan dan Potensi bagi Skater Internasional
Kondisi Urban yang Ekstrem
Bangkok bukan kota yang diciptakan khusus untuk skating: trotoar yang rusak, ubin tak rata, traffic padat—semua ini menjadi medan yang keras. Luciani menyebut “most of the sidewalks are next-level sketchy”.
Namun bagi yang mencari tantangan dan pengalaman berbeda—ini adalah kesempatan besar.
Potensi Spot Belum Terjamah
Meskipun ada banyak spot yang telah diketahui, masih banyak area yang belum didokumentasikan, terutama di ruang privat publik (seperti depan gedung korporasi atau mall) yang secara teknis memungkinkan untuk skating malam.
Potensi untuk “menemukan kembali” kota melalui sudut skate sangat besar.
Peluang Dokumentasi dan Kreativitas
Dengan meningkatnya perhatian global terhadap scene skate Asia, proyek seperti Monstro De Bangkok membuka peluang untuk membuat video, foto, artikel, dan kolaborasi kreatif. Ini bukan hanya soal trik, tapi soal storytelling—tentang perjalanan, budaya, kota, dan komunitas skate yang tengah tumbuh.
Dampak terhadap Musik, Seni, dan Budaya Jalanan Bangkok
Skating di Bangkok kini lebih dari sekadar trik papan; ia menjadi bagian dari ekosistem kreatif yang melibatkan musik, seni jalanan, fesyen, dan komunitas urban.
Misalnya, pengalaman skater ketika off-board menikmati musik live, rekaman vinyl, malam di bar jazz, hingga eksplorasi kota sebagai bagian dari tur.
Dengan demikian, Monstro De Bangkok turut membuka dialog antara skate dan budaya lokal Thailand—yang makin menarik bagi skater dan seniman.
Ringkasan – Kenapa Monstro De Bangkok layak diperhatikan?
- 
Eksplorasi baru – Monstro De Bangkok memperkenalkan sisi skate di Bangkok yang jarang dijelajahi. 
- 
Kolaborasi global-lokal – Persatuan skater Internasional dan komunitas Thailand membuahkan pengalaman yang unik. 
- 
Tantangan urban nyata – Bukan wisata santai, melainkan pengalaman skate dengan tantangan kota besar. 
- 
Potensi besar – Spot belum banyak dijamah, peluang untuk dokumentasi dan kreativitas terbuka. 
- 
Budaya jalanan dan kreatif – Skate di Bangkok terhubung dengan musik, seni jalanan, dan komunitas urban. 
- 
Inspirasi bagi skater dan pelancong – Menunjukkan bahwa kota besar seperti Bangkok bisa menjadi medan skate yang menarik bagi mereka yang siap. 
- 
Elevasi scene skate Asia Tenggara – Proyek ini membantu mengangkat Bangkok sebagai salah satu destinasi skate yang layak diperhitungkan. 
Baca Juga : 5 Momen Paling Ikonik dalam Crailtap Mini Top 5 Tricks di Milano Centrale
Penutup
Monstro De Bangkok bukan sekadar film skate atau dokumenter tur. Ia ialah jendela ke dunia skate jalanan di Bangkok—yang brutal, penuh tantangan, namun berpotensi besar. Bagi para skater, pelancong kreatif, atau siapa saja yang tertarik dengan budaya jalanan dan eksplorasi kota, proyek ini menunjukkan bahwa dengan persiapan dan sikap yang tepat, Bangkok bisa menjadi medan yang tak terlupakan.
Dengan fokus pada Monstro De Bangkok, Anda bukan hanya melihat trik papan, tetapi menyaksikan kisah tentang keberanian, eksplorasi kota, kreativitas lintas budaya, dan semangat komunitas global yang terus berkembang.
 
			


 
			 
			