Adidas Hispanic Heritage Month 2025 resmi diluncurkan sebagai bagian dari kampanye Nuestra Cultura Al Mundo, sebuah inisiatif global adidas yang bertujuan merayakan warisan budaya Latino/Hispanik melalui olahraga, seni, dan komunitas. Dalam edisi 2025 ini, brand memilih untuk menonjolkan dua tokoh skateboarder bertalenta: Jenn Soto dan Diego Nájera.
Kampanye ini menekankan bahwa Adidas Hispanic Heritage Month 2025 bukan sekadar aktivitas pemasaran — tapi juga bentuk pengakuan terhadap identitas, akar budaya, serta inspirasi yang lahir dari komunitas Latino di dunia skateboarding.
Latar Belakang Kampanye “Adidas Hispanic Heritage Month 2025”

Kampanye ini merupakan kelanjutan dari usaha adidas dalam mengangkat suara Latino dan Hispanik melalui platform Nuestra Cultura Al Mundo. Tahun demi tahun, adidas memilih figur-figur yang mewakili identitas budaya dan kreatif untuk jadi duta kampanye. Untuk 2025, pilihan jatuh ke dunia skateboard — sebuah arena ekspresi budaya dan generasi muda.
Alasan kuat di balik fokus ke skateboard:
- 
Skateboarding sering menjadi media ekspresi personal, seni jalanan, dan gaya hidup alternatif. 
- 
Komunitas skate pada banyak kota di Amerika Latin dan AS didominasi generasi muda Latino/Hispanik. 
- 
Memilih skater sebagai sorotan membuat kampanye terasa otentik, bukan sekadar selebritas mainstream. 
Siapa Jenn Soto & Diego Nájera dalam Konteks Kampanye?

Jenn Soto: Suara Baru dari Puerto Rico – New York
Jenn Soto, yang berdarah Puerto Rico-Amerika Serikat, dikenal bukan hanya karena keterampilan di papan, tetapi juga karena identitasnya dan perjuangan dalam representasi di dunia skateboarding. Bagi Jenn, skateboard adalah medium untuk mengekspresikan akar budaya, identitas gender, dan aspirasi komunitasnya.
Dalam kampanye Adidas Hispanic Heritage Month 2025, Jenn dibawa ke dalam narasi visual—film pendek & foto esai—yang mengeksplorasi bagaimana latar belakangnya membentuk cara dia berdiri di atas papan. Dia menyampaikan bahwa budaya Puerto Rico—musik, bahasa, keluarga—selalu ada di dalam setiap trik yang dia lakukan.
Diego Nájera: Menjembatani Budaya Meksiko dan Kreativitas Jalanan
Diego Nájera adalah skater keturunan Meksiko-Amerika yang dikenal karena gaya ekspresifnya dan kemampuannya menggabungkan unsur estetika budaya ke dalam performa skate-nya. Nájera selama ini telah berkolaborasi di proyek kreatif lintas seni, dan dalam kampanye 2025 adidas, ia menjadi contoh bagaimana warisan budaya dapat hidup melalui perwujudan urban art & olahraga.
Lewat video & foto kampanye, Adidas menggali kisah Diego tentang akar budaya Meksiko, perpindahan generasi, serta bagaimana skateboarding menjadi ruang kreatif di mana identitas budaya dapat ditransformasikan dan ditampilkan.
Strategi Aktivasi Lokal & Pengalaman Komunitas
Salah satu pilar kampanye Adidas Hispanic Heritage Month 2025 adalah kombinasi konten digital + aktivasi lokal. Beberapa strategi yang dijalankan:
- 
Kegiatan komunitas di Puerto Rico 
 Kampanye diluncurkan dengan acara komunitas yang menghadirkan skate jam, musik lokal, kuliner tradisional, dan diskusi budaya. Acara tersebut mengundang kreator lokal, pemimpin komunitas, dan skater dari berbagai wilayah untuk merayakan identitas budaya bersama.
- 
Konten visual otentik 
 Adidas membuat serangkaian photo essays dan mini film tentang Jenn Soto dan Diego Nájera, dengan estetika analog serta gaya dokumenter. Tujuannya agar cerita terasa dekat dan manusiawi — bukan sekadar iklan glamor.
- 
Kolaborasi kreator lokal 
 Tim kampanye menggandeng fotografer, videografer, dan seniman lokal dari komunitas Latino/Hispanik untuk ikut membentuk narasi visualnya, agar interpretasi budaya tak hanya dari sudut pandang brand besar.
7 Fakta Menarik tentang “Adidas Hispanic Heritage Month 2025”
Berikut 7 fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui:
| No | Fakta | Makna & Implikasi | 
|---|---|---|
| 1 | Edisi 2025 menekankan dunia skateboard | Memperluas jangkauan kampanye ke komunitas urban & kreatif | 
| 2 | Fokus pada dua skater wanita-laki | Menunjukkan keberagaman gender dalam dunia skate | 
| 3 | Peluncuran lokal di Puerto Rico | Memberi penghormatan langsung ke akar budaya Jenn Soto | 
| 4 | Penggunaan estetika film analog & esai foto | Membawa nuansa dokumenter & narasi personal | 
| 5 | Kolaborasi kreator komunitas Latino | Membantu interpretasi budaya tetap autentik | 
| 6 | Memasukkan narasi identitas & warisan | Bukan hanya menghormati, tetapi menyalurkan aspirasi | 
| 7 | Ukuran dampak sosial, bukan sekadar produk | Adidas menempatkan warisan budaya sebagai inti kampanye | 
Pengaruh “Adidas Hispanic Heritage Month 2025” dalam Industri

Meningkatkan Kesadaran Representasi
Dengan menjadikan figur Latino/Hispanik sebagai pusat kampanye, Adidas memberi sinyal bahwa representasi bukan sekadar slogan — melainkan langkah strategis. Kampanye ini bisa mendorong brand lain untuk lebih memperhatikan keberagaman dalam pemasaran mereka.
Membangun Koneksi dengan Konsumen Muda
Skateboarding punya resonansi tinggi di kalangan milenial & Gen Z, terutama di kota-kota urban. Dengan menghubungkan warisan budaya kepada gaya hidup muda, Adidas menjembatani dunia budaya tradisional dan kultur pop modern.
Memicu Diskusi Budaya & Sensitivitas
Tindakan brand besar yang menyoroti warisan budaya juga bisa memicu diskusi soal siapa yang punya hak merepresentasikan budaya, bagaimana perlindungan terhadap budaya lokal, dan seberapa jauh sebuah brand bisa “mengadopsi” elemen budaya tanpa meminggirkan pelaku asli budaya itu.
Tantangan & Kritik yang Mungkin Timbul
Walaupun kampanye ini penuh niat baik, ada beberapa tantangan dan potensi kritik yang perlu diwaspadai:
Risiko “Budaya Sebagai Tren”
Brand bisa dianggap cuma “menggunakan budaya sebagai tren” untuk menarik perhatian pasar tanpa benar-benar memberikan dampak pada komunitas budaya itu sendiri.
Kredibilitas & Keaslian
Jika narasi terasa terlalu dikurasi atau jauh dari realitas komunitas lokal, kritik tentang otentisitas bisa muncul. Apalagi jika kreator lokal tidak dilibatkan secara substantif.
Kesetaraan Manfaat bagi Komunitas
Salah satu tantangan nyata adalah memastikan bahwa komunitas Latino/Hispanik yang direpresentasikan menerima manfaat nyata — pengakuan, kompensasi, dan kesempatan berkolaborasi — bukan hanya menjadi elemen visual kampanye.
Bagaimana Komunitas Menyikapi & Berkontribusi
Banyak dari komunitas skateboard dan kreator lokal melihat kampanye ini sebagai peluang. Beberapa cara mereka menyikapi:
- 
Menggunakan momentum untuk mengangkat cerita lokal mereka, misalnya melalui video skate lokal yang disebar di media sosial. 
- 
Menggalang kolaborasi antar seniman lokal untuk menciptakan merchandise budaya yang dijual mandiri. 
- 
Mengadakan diskusi publik tentang budaya dan representasi di skena urban setempat. 
- 
Kritik konstruktif agar brand besar seperti Adidas terus berkomitmen jangka panjang, bukan hanya kampanye sesaat. 
Langkah Adidas Setelah Peluncuran
Agar keberlanjutan kampanye Adidas Hispanic Heritage Month 2025 bisa terasa nyata, Adidas dapat mempertimbangkan langkah-langkah:
- 
Institutional support: Membentuk beasiswa, grant, atau dana kreatif bagi seniman Latino/Hispanik muda. 
- 
Kolaborasi produk edisi spesial: Merilis lini skateboard atau pakaian edisi terbatas yang dirancang bersama komunitas lokal. 
- 
Riset dan dialog berkelanjutan: Melibatkan komunitas budaya dalam riset desain dan kebijakan agar kampanye selanjutnya lebih inklusif. 
- 
Transparansi dampak: Menyajikan laporan dampak sosial dari kampanye, termasuk kontribusi terhadap komunitas lokal. 
Baca Juga : 5 Fakta Menarik 1985 Streetstyle yang Kembali 40 Tahun Bersama Dave Bergthold
Kesimpulan & Pesan Utama
Kampanye Adidas Hispanic Heritage Month 2025 menjadi contoh menarik bagaimana brand besar bisa menjadikan warisan budaya sebagai inti narasi kreatif mereka — bukan hanya latar belakang estetik. Dengan menyoroti skater Latino seperti Jenn Soto dan Diego Nájera, Adidas memperkuat pesan bahwa identitas budaya dan olahraga bisa bersinergi.
Namun, nilai nyata dari kampanye ini akan diukur dari sejauh mana komunitas yang direpresentasikan ikut mendapatkan manfaat nyata — kreativitas, inspirasi, ruang ekspresi, dan penghormatan yang tulus. Bila langkah-langkah konkret dilakukan, kampanye ini bisa menjadi benchmark positif bagaimana brand global menghormati budaya lokal lewat aksi, bukan sekadar kata-kata.
 
			 
			 
			